Dosenku Dosen Kacangan

20 April 2011. Mahasiswa mana yang betah duduk berjam-jam hanya untuk mendengarkan dosen mebacakan modul (karya orang lain pula!). Lalu buat apa pagi-pagi datang ke kampus, berlari mendahului matahari dan ternyata hanya untuk melihat dosen mendownload materi kuliah dari internet. Aku bukannya sok pintar dan merasa tak butuh ilmunya, hanya aku merasa tak nyaman dengan cara pengajaran seperti ini. Tak efektif. Kalau hanya membaca saja, tak perlu datang ke kampus, duduk manis dengan (berpura-pura) penuh perhatian terhadap apa yang dibacakan dosen. I think it's so wasting time! Bagiku dosen ini lebih parah dari dosen yang jarang hadir untuk mengajar. Namun aku tetap menghargai usahanya untuk tetap mengajar. Dosen yang penuh bakti namun tak kompeten. Hadir dalam kelasnya bagiku hanya sekadar formalitas, hanya untuk mengisi daftar absensi, sesekali mendengarkan kalau-kalau ada tugas, sisanya: kulakukan untuk mengerjakan hal-hal lain sembari melirik jam dinding.
Nampaknya tak hanya aku yang berpikiran seperti ini. Kulihat kawan-kawanku asik sendiri dengan apa yang mereka kerjakan. Beberapa anak dengan santainya mengobrol dengan teman sebelahnya.
Bisakah mereka (dan aku) disalahkan karena tak memperhatikan dosen? Dan dosen itu tak peduli akan sikap mahasiswa yang tak memperhatikannya.

0 comments:

Posting Komentar

 

My Tweeeeet