Relatif dan Mutlak


Minggu, 13 Mei 2012. Disini Teori Relativitas Albert Einstein berlaku. Relatif, relatifnya waktu. Rasa-rasanya baru kemarin semua kejadian setahun ini berlangsung. Satu tahun, dan rasanya baru satu hari. Cepat sekali, hampir tak terasa. Tenggat waktu yang terdengar begitu panjang, satu tahun, hanya dirasa menjadi satu hari.
Entah ilham apa yang menghampiri si jenius Einstein. Ia begitu benar tentang ini. Dan aku benci. Mengapa waktu harus begitu relatif. Mengapa yang panjang bisa jadi pendek. Yang pendek bisa jadi panjang. Kesemuanya bermuara pada satu pertanyaan: mengapa Tuhan menjungkir balikkan semua ini. Entahlah, itu hak prerogatif-Nya.
Hari ini, hari perpisahan. Bila waktu itu relatif, maka perpisahan itu mutlak. Apakah aku bahagia dengan kemutlakan ini? Ah, ternyata tidak juga. Diatas tadi aku bilang aku benci relativitas. Dan disini aku bilang aku benci keabsolutan. Memang, manusia tak pernah puas (dan ini mutlak).

0 comments:

Posting Komentar

 

My Tweeeeet