Kai, Gerda, dan Ratu Salju


Tahukah kau, kawan, tentang kisah Kai dan Gerda?
Bila belum tahu, aku akan ceritakan padamu kisah apik ini.


Kai adalah seorang anak laki-laki hebat, baik hati. Gerda, sahabat perempuan yang tak ada duanya. Kai dan Gerda tak terpisahkan. Mereka telah bersahabat sejak kecil dan saling menyayangi satu sama lain. Persahabatan mereka begitu hangat, sehangat matahari musim semi yang mampu mencairkan es dan salju.

Suatu hari di musim salju, Gerda tak mendapati Kai dimanapun. Kai tak pergi bermain seperti biasanya, tidak pula berada dirumah, atau membantu ayahnya. Gerda kecil mulai bertanya-tanya dan khawatir.

Keesokan harinya Kai tak juga datang. Dan ternyata Kai belum juga pulang. Gerda semakin sedih. 

Gerda memutuskan untuk mencari sahabatnya itu. Gerda mencari dan mencari, seorang diri. Ketika tiba di desa sebelah, ia bertemu seorang nenek yang mengatakan bahwa Kai telah turut Ratu Salju. Mata Kai telah kemasukan salah satu pecahan cermin ajaib milik si ratu, dan sebab itulah Kai si baik hati menjadi lupa segalanya, termasuk Gerda. Kai terbuai oleh kecantikan dan kebaikan sang ratu yang menipu. Ratu Salju telah membawa Kai ke istananya nun jauh di utara. Meski jauh, Gerda tetap bertekad untuk menolong Kai. Nenek itu telah memperingatkan Gerda tentang bahaya perjalanan yang akan ia tempuh, serta kemungkinan Kai yang kini telah mati membeku di danau es. Namun Gerda tak gentar dan rasa sayangnya terhadap Kai membuatnya merasa kuat.

Gerda pun berjuang sendiri menghadapi tiap rintangan dalam perjalanannya menuju utara untuk menyelamatkan Kai. Hingga akhirnya Gerda tiba di istana milik Ratu Salju. Gerda terkejut mendapati Kai telah melupakannya, dan mengusir Gerda. Hati Kai kini menjadi beku, sebeku es. Rupa-rupanya sihir dan muslihat si Ratu Salju telah membekukan hati Kai. Gerda begitu sedih. Sedih karena sahabat yang begitu disayanginya kini telah melupakannya. Dan  sedih karena Gerda tak memiliki apa-apa untuk merebut kembali Kai dari Ratu Salju yang jahat. Berkali-kali Gerda mencoba meyakinkan Kai untuk kembali. Berkali-kali pula Gerda mencoba mengingatkan Kai akan kenangan-kenangan indah yang telah mereka buat. Namun hati Kai masih saja beku. Dan Ratu Salju hanya tertawa melihat Kai mengacuhkan Gerda. Kai kini telah menjadi milik Ratu Salju, dan Gerda tak tahu harus bagaimana untuk membawa Kai kembali, membebaskannya dari cengkeraman jahat sang ratu.

Gerda hampir menyerah. Rasa sayangnya terhadap Kai membuatnya menangis. Tak disangka, air mata Gerda yang begitu hangat mampu meluluhkan segalanya. Hati Kai yang membeku perlahan mencair, dan ia mulai sadar. Kai menangis dan keluarlah pecahan cermin yang selama ini membutakannya, membuatnya melupakan segalanya dan hanya memuja Ratu Salju.

Ratu Salju tak dapat berbuat apa-apa untuk melawan kekuatan Gerda. Ya, kekuatan cinta Gerda terhadap Kai adalah kekuatan yang tak dimiliki olehnya. 

Kai dan Gerda pun kembali bersama, mereka pulang dan mendapati musim dingin telah berakhir.


Kai dan Gerda. Sempat terpisahkan oleh kepicikan Ratu Salju yang ingin memiliki Kai. Namun dengan kekuatan tak terduga dari Gerda, hancurlah kutukan sang ratu dan akhirnya Kai dan Gerda kembali bersatu.
Pernahkah kau, kawan, mendapati cerita serupa dengan ini? Atau mengalaminya? Pernahkah kau kehilangan seorang sahabat terbaikmu yang pergi karena mengejar sesuatu yang semu? Atau kau sendiri pernah pergi meninggalkan sahabatmu karena terbuai oleh sesuatu, yang akhirnya hanya menghancurkanmu? Lalu kau akhirnya sadar ketika semuanya telah hancur, bahwa hanya sahabatmu lah yang masih bersedia menunggumu dan menerimamu kembali...


-disadur dari salah satu karya terkemuka Hans Christian Andersen, The Snow Queen, 1845-

6 comments:

  1. saya dulu pas kecil (sekitar tahun 1995-1999) punya kaset tape rekaman dari radio yang bercerita tentang ratu salju, kai, dan gerda..
    namun sayang kaset nya sudah terputus pitanya, saya ingin mendengarnya lagi tapi di internet tidak ada..

    terimakasih dengan tulisan ini kembali membangun ingatan saya pada masa kecil :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Weleeh.. lagi baca2 blog org nemu nama ndy juga dah. Kemana2 ketemu ndy lagi ndy lagi xD

      Hapus
    2. Berarti kita seumuran.. saya dlu juga sering dengarnya lewwat kaset tape pita.. entah kemana skrg kasetnya. Waktu itu aq masih sd kelas 3

      Hapus
  2. sama sama kak,
    senang bisa berbagi :)

    BalasHapus
  3. aku pernah alamin pada umur umur 12 tahun dulu. waktu itu kami masih bersahabat sampai hari itu tiba, dia terbuai sesuatu dan dia pun pergi ninggalin aku padahal aku sayang banget ama dia sampe sampe dia udah aku anggap sebagai saudara sendiri...

    kenangan masa kecilku akhirnya terulang juga disini

    BalasHapus
  4. aku pernah alamin pada umur umur 12 tahun dulu. waktu itu kami masih bersahabat sampai hari itu tiba, dia terbuai sesuatu dan dia pun pergi ninggalin aku padahal aku sayang banget ama dia sampe sampe dia udah aku anggap sebagai saudara sendiri...

    kenangan masa kecilku akhirnya terulang juga disini

    BalasHapus

 

My Tweeeeet