Penulis : TEMPO
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan Majalah Tempo
Cetakan : September 2010 (Cetakan Pertama), Desember 2010 (Cetakan Kedua)
Tebal : xx + 184 halaman
No. ISBN : ISBN-13: 978-979-91-0269-0
“Sebuah legenda memang memikat. Tapi dalam pembebasan mereka yang terhina dan lapar, sang pahlawan sebaiknya mati. Revolusi tak pernah sama dengan dongeng yang sempurna.”
Tak banyak orang yang mengenal sosok yang satu ini. Dibandingkan dengan Soekarno, Mohammad Hatta atau tokoh kemerdekaan lainnya, nama Tan Malaka memang tak banyak tertoreh di buku-buku sejarah. Padahal peran beliau dalam merumuskan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tak dapat dipandang sebelah mata. Beliau lah orang pertama yang menulis konsep Republik Indonesia. Muhammad Yamin menjulukinya “Bapak Republik Indonesia”. Soekarno menyebutnya “seorang yang mahir dalam revolusi”. Namun seperti biasa, tak dapat terlepas dari korupsi sejarah, bila Soekarno dan Hatta dielu-elukan, Tan Malaka malah terlupakan.
Ibrahim Datuk Tan Malaka, begitu nama lengkapnya, merupakan salah satu penggagas kemerdekaan yang darinya muncul ide-ide brilian tentang revolusi dan kemerdekaan. Peran beliau memang lebih banyak terlaksana dibawah tanah, karena dirinya banyak diincar oleh pihak berwenang. Darinya pula muncul pergerakan-pergerakan pemuda yang membuat takjub para penjajah bangsa kita. Pemikirannya banyak mengilhami tokoh-tokoh pergerakan Indonesia seperti Soekarno dan Ir. Anwari. Bahkan lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya, yang ditulis oleh W.R. Supratman, di salah satu bagian liriknya juga diambil dari Massa Actie, salah satu buku karangan Tan. Namun siapa yang mengira, hidupnya berakhir tragis di ujung senapan tentara republik yang didirikannya.
Diangkat dari edisi khusus Majalah Berita Mingguan Tempo sepanjang 2001-2009, buku ini menguak sekelumit ironi sejarah bangsa kita yang tenggelam diantara kisah-kisah besar. Perjalanan hidup yang sarat akan bahaya, diincar dan dicekal dimana-mana, dan berakhir dengan eksekusi di negeri yang telah diperjuangkannya, petualangan Tan Malaka ini wajib dibaca oleh mereka yang mengaku sebagai pecinta sejarah. [bell]
0 comments:
Posting Komentar