Di Kafe


Kita sedang duduk berhadapan. Kopiku perlahan mendingin. Kau masih enggan bertutur. Aku tak mempermasalahkannya, malah menikmati.

Orang-orang silih berganti, datang dan pergi. Mereka saling bertukar cerita, bertukar keluh kesah, bertukar tawa. Kau masih enggan bertutur.

Kuangkat cangkirku, mencoba mencecap kopi. Bibir cangkir begitu dingin. Kau masih enggan bertutur.

Lalu teleponmu berdering. Itu dari kekasihmu. Kau bertutur. Pendek, sambil tersenyum. Bukan buatku.

Kau membenahi diri, lalu pergi.

Lalu aku beranjak. Melewati dua meja, tiba di bekas mejamu.

Aku tersenyum. Seperti biasa, masih ada sisa.
Kucecap sisa kopimu. Bibir cangkirnya begitu dingin.

0 comments:

Posting Komentar

 

My Tweeeeet