Berandai-andai, berharap aku tak duduk disini sekarang, di bangku kuliah menanti dosen matematika terapan, melainkan berada nun jauh disana, menikmati birunya langit dan semilir angin. Bebas lepas tanpa beban dan segala peraturan yang memuakkan.
07.10, yang dinanti tak kunjung datang. Tak masalah bagiku, karena dengan begitu aku masih bisa menikmati memandang Puncak Ungaran nan elok. Jarang-jarang aku memperoleh kesempatan memandanginya. Sering sekali ia tertutup awan, atau aku yang tak mendapat tempat didekat jendela. Pagi ini seolah berpihak padaku. Terimakasih, Tuhan, ucapku dalam hati.
0 comments:
Posting Komentar