Bukan, itu bukanlah judul dari puisi terkenal milik Sapardi.
Melainkan frasa awal dari satu cerita dari hati.
Aku ingin, menari bebas menyambut pelangi,
Merasakan titik-titik hujan di Bulan Juni,
Membalas senyum dari embun yang mengucapkan selamat pagi.
Aku ingin, mengepakkan sayapku yang kini sudah patah,
Menyambut ajakan camar-camar muda yang penuh gairah,
Mengarungi awan-awan jingga pada suatu senja yang merekah.
Aku sungguh-sungguh ingin, berjalan berjingkat di tepi karang yang terkikis,
Menyusuri pasir putih yang lembut dan manis,
Dan membiarkan angin pantai membelai jiwaku yang menangis.
Aku, sungguh-sungguh rindu pada kebebasan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar